Rabu, 23 Maret 2016

Hampir saja!

Hampir tidak tidur tiga hari tiga malam menyangkut urusan dinas, sampai lupa urusan keluarga yang mendukung kehidupanku. Pengalaman yang tak terlupakan yang  menjadi pelajaran hidup benar kata pepatah "pengalaman itu adalah guru yang terbaik" kerja siang malam meskipun pekerjaan di kerjakan di rumah tiap hari ketemu anak dan istri, tetapi kalau kurang perhatian terhadap keluarga pekerjaan itu jelas jauh dari yang dikatakan "BAIK" sebab pekerjaan yang baik dan enjoy itu pekerjaan yang didukung oleh berbagai pihak yang paling jelas ada dukungan dari keluarga. Memanga ku akui selama pekerjaan numpuk saya kurang memberikan perhatian kepada keluarga, perlu di ingat perhatian itu bukan hanya sandang, pangan, papan & rohani saja tapi perhatikan juga kemauannya meskipun itu selintas pemikiran kita hanya sepele tidak hari itu hari berikutnya juga bisa terpenuhi, tapi tidak semudah itu kita memaknainya. Sebab istri-istri kita yang tidak semuanya mampu mengekspresikannya dengan suara dan perbuatannya dan hanya mampu menumpahkan air mata menandakan marah, kecewa dan sakit hati yang amat dalam.
Sobat,, Kemauan yang tinggi dan besar yang jauh dari kemampuan kita bisa menolaknya dengan alasan kemampuan, tapi pengalaman sepele yang kita jauh lebih mampu dan bisa untuk melakukannya hanya urusan waktu yang sebentar kita tidak mengabulkannya itulah yang akan memicu ketidak harmonisan dikeluarga, sedikit apa pun masalah itu akan memicu masalah yang lebih besar yang ujungnya kehancuran.
Syukur yang amat dalam masalah yang besar itu tidak terjadi pada keluarga saya dan alhamdulillah keluarga bisa memahami pekerjaan ku.
Hari ini rasanya lega di samping kerjaan sudah sedikit terkurangi meskipun di hari berikutnya sudah menanti tetapi lega sudah mampu mengabulkan kemaun keluarga.
Istri ku tercinta maafkanlah kelalaian ku dan anakku tersayang maafkan ayah yaa.. semoga dari pengalaman ini bisa semoga jadi lebih baik lagi. 
Terima kasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar